Pengantar
Lari merupakan salah satu cabang dari olahraga atletik yang juga merupakan salah satu cabang olahraga yang tertua. Olahraga lari terbagi atas beberapa olahraga yang dibedakan berdasarkan jarak larinya. Pembagian dari olahraga lari yaitu:
- Lari jarak pendek
- Lari jarak menengah
- Lari jarak jauh / marathon
- Lari sambung / estafet
Lari jarak pendek disebut juga lari sprint. Lari sprint memiliki terbagi menjadi beberapa jarak tempuh mulai dari 50 meter, 100 meter, 200 meter hingga 400 meter. Lari jarak pendek yang disebut juga sebagai lari sprint merupakan lari yang tidak hanya membutuhkan kerja keras dan ketekunan tetapi juga bakat.
Pelari jarak pendek disebut juga dengan sprinter. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sprinter dalam lari jarak pendek atau sprint, antara lain:
- Ketika saat berlari, tubuh sedikit dicondongkan ke arah depan dengan kedua lengan hampir membentuk sudut 90 derajat yang diayunkan searah dengan gerakan saat berlari.
- Otot-otot bagian depan tubuh dan kedua lengan harus tetap diusahakan dalam keadaan yang rileks.
- Posisi pinggang harus dalam ketinggian yang sama saat berlari.
- Pada saat start, tungkai bagian bawah ditolakkan dengan kuat sampai lurus, dan pengangkatan badan bagian depan diusahakan posisinya sejajar dengan tanah.
- Pada saat mencapai finish, badan harus dicondongkan secara bersamaan ke depan agar bagian dada dapat menyentuh pita garis finish.
Teknik Start dalam Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek yang disebut sebagai lari sprint memiliki beberapa teknik start yang dibedakan berdasarkan letak posisi tangan dan kaki antara lain:
- Start Pendek (Bunch Start).
- Start Menengah (Medium Start).
- Start Panjang (Long Start).
Aba-aba dalam Lari Jarak Pendek
Untuk melakukan lari jarak pendek yang disebut juga sebagai lari sprint, terdapat urutan langkah-langkah dalam melakukan start jarak pendek sesuai dengan aba-aba, yaitu sebagai berikut:
- Aba-aba bersedia
- Aba-aba siap
- Aba-aba yak
Terdapat dua tahapan dalam lari jarak pendek yang disebut juga sebagai lari sprint, yaitu:
- Fase Topang yang bertujuan untuk memperkecil hambatan saat kaki bersentuhan dengan tanah dan memaksimalkan dorongan badan ke depan. Fase topang ini terdiri dari topang depan dan topang dorong.
- Fase layang yang bertujuan untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan mempersiapkan penempatan kaki yang efektif saat menyentuh tanah.